TES Kemampuan mental
Kemampuan Mental dan Pengukurannya
Karakteristik kepribadian dan kemampuan
mental orang sangat bervariasi.untuk itu kitaakan melihat dan mempelajari
perbedaan kemampuan individu serta tes yang dirancang untuk mengukur
perbedaan kemampuan individu.ada beberapa point yang akan kita pelajari
padakemampuan mental dan pengukurannya antara lain adalah jenis tes kemampuan, syarat-Syarat tes yang baik,tes kemampuan
intelektual,kesahihan prediktif tes,sifat dasar intelegensi,pengaruhgenetic dan
lingkungan terhadap kemampuan dan tes kemampuan dalam perspektif.Penggunaan tes
kemampuan (ability test ) untuk menempatkan anak dalam kelastertentu,untuk
menerima siswa diperguruan tinggi dan sekolah kejuruan,untuk memilih
individuyang akan ditempatkan pada jabatan tertentu dll
kebanyakan orang masihmemandang tes
kemampuan sebagai saranayang paling baik untuk menetapkan apa yang
dapatdikerjakan seseorang dan untuk menentukan profesi mereka.sebagian
menyatakan bahwa tessemacam itu bersifat sempit dan terbatas,tes tersebut tidak
mengukur karakteristik yang pentingdalam usaha menetapkan keberhasilan yang
akan dicapai,motivasi,keterampilan social,mutukepemimpinan
JENIS TES KEMAMPUAN
Tes pada dasarnya merupakan sampel
perilaku yang diambil pada suatu saat tertentu.Seringkali dibedakan antara tes
prestasi (achievement test- yang dirancang untuk mengukur keterampilan
yang telah dicapai dan menunjukkan apa yang dapat dilakukan seseorang pada
saatini) dan tes bakat (aptitude test- yang dirancang untuk memprediksi apa
yang dapat dilakukanseseorang bila dilatih). Tetapi perbedaan kedua jenis tes
ini tidak terlalu jelas. Kedua jenis tes inisering mencakup tipe pertanyaan
yang sama dan menunjukkan hasil yang berkorelasi tinggi.Daripada menganggap tes
prestasi dan tes bakat sebagai dua kategori tes yang berbeda, lebih baik
memandangnya sebagai bagian dari suatu kesatuan.
Bakat
lawan prestasi
Tes-tes yang berada di ujung rangkaian
kesatuan bakat-prestasi berbeda satu sama lain terutama dari segi tujuan.
Sebagai contoh, tes tentang pengetahuan prinsip mekanika bisadiberikan diakhir
kuliah ilmu mekanika untuk mengukur penguasaan materi kuliah- untuk menetapkan
ukuran prestasi. Tes dengan pertanyaan yang sama bisa dimasukkan dalam rangkaian
tes yang disusun untuk menyeleksi para pelamar pelatihan pilot, karena
pengetahuantentang prinsip mekanika diakui sebagai prediktor keberhasilan
penerbangan yang baik. Tes yangterakhir ini dianggap sebagai ukuran bakat
karena hasilnya digunakan untuk memprediksi penampilan sebagai kader pilot. Jadi, apakah tes ini disebut tes bakat atau tes prestasi lebih
tergantung pada tujuannya dibandingkan pada isinya.Diantara tes bakat (yang
kurang menekankan pengalaman terdahulu yang relevan) dan tes prestasi (yang mengukur penguasaan bahan pelajaran tertentu) terdapat tes-tes yang mengukur keduanya,
baik bakat maupun prestasi. Salah satu contohnya adalah Scholastic Aptitude Test(SAT)
yang dibutuhkan untuk penerimaan mahasiswa di beberapa perguruan tinggi. SAT
terdiridari bagian verbal, yang mengukur perbendaharaan kata dan kemampuan
untuk memahami apayang dibaca, serta bagian matematika, yang menguji kemampuan
untuk memecahkan masalahyang membutuhkan penalaran aritmatika, aljabar, dan
geometri.
|
Psikotes Tes Koran Pauli Krapelin
|
|
Tes Pauli Krapelin dikembangkan
pertamakali oleh seorang psikiater bernama Emil Kraepelin. Kraepelin pada
mulanya menciptakan alat tes yang digunakan sebagai alat bantu untuk
mendiagnosa gangguan otak yaitu alzheimer dan dementia. Selanjutnya, pada
tahun 1938 Prof. Dr. Richard Pauli bersama Dr. Wilhelm Arnold dan Prof. Dr.
Vanmethod memperbaharui tes Kraeplin sehingga dapat distandarisasikan dan
dapat pula dipakai untuk mendapatkan data tentang kepribadian. Saat ini tes
tersebut dikenal dengan istilah Tes Pauli-Kraepelin.
Adapun tujuan dari tes pauli-kraepelin
ini adalah untuk mengukur karakter seseorang pada beberapa aspek tertentu,
yaitu :
* Aspek keuletan (daya tahan)
* Aspek kemauan atau kehendak individu * Aspek Emosi * Aspek penyesuaian diri * Aspek stabilitas diri
Dalam tes ini, sebenarnya anda hanya
diminta untuk mengerjakan hitungan sederhana. Yaitu menjumlahkan deretan
angka-angka. Namun yang menjadi masalah adalah jumlah deretan angka yang
diberikan sangat banyak. Yaitu sebesar lembaran koran. Sehingga tes yang juga
dikenal dengan istilah "Tes Koran" ini menuntut konsentrasi,
ketelitian, stabilitas emosi dan daya tahan yang prima. Semakin banyak
kesalahan yang anda buat, menunjukkan anda orang yang tidak teliti, tidak
cermat, tidak hati-hati dan kurang memiliki daya tahan yang cukup terhadap
stres atau tekanan pekerjaan.
Contoh Tes Koran Pauli Kraepelin
Jumlahkan deret angka-angka berikut
(diatas dan dibawahnya) dan tulislah jawabannya diantara kedua angka yang
anda jumlahkan.
1 7
3 6 2 9 2 2 0 3 9 5 9 2 3 3 4 1 1 1 7 0 9 8 2 8 0 1 8 3 7 8 9 5
Keterangan : Pada contoh
diatas, angka yang dicetak tebal adalah jawaban penjumlahan dari dua bilangan
yang berdekatan (yang diatas dan dibawahnya). 1+2 = 3 ; 2+0= 2 dan
seterusnya. Jika hasil penjumlahan lebih dari dua digit, maka ditulis digit terakhirnya
saja. Misal 8+9= 17 (ditulis angka 7 saja)
|
Berbagai Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar