Selamat pagi, Pada kesempatan kali ini saya akan membaha mengenai konsep dasar tes psikologi.
Tes
psikologis merupakan alat / instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan
potensial psikologis subyek(potential ability).
Potential ability subyek adalah kemampuan yang tidak nyata
yang berperan menunjang kemampuan nyata (actual ability).
Contoh
potential ability ialah inteligensi (intelligence), bakat (aptitude), minat (attitude), kepribadian(personality),
emosi (emotion), dan
motivasi (motivation). Kemampuan
nyata (actual ability)
merupakan kemampuan yang menghasilkan suatu prestasi, seperti prestasi belajar,
kinerja, karya seseorang dalam berbagai bidang (mekanik, seni,sastra, politik,
bisnis, pendidikan,
dan sebagainya).
Menurut
Anastasi dan Urbina (1998:3) tes psikologis pada dasarnya adalah alat ukur yang
obyektif dan dibakukan (distandarisasikan) atas sampel perilaku tertentu.
Standarisasi mengimplikasikan keseragaman cara dalam penyelenggaraan dan
penskoran tes. Dalam rangka menjamin keseragaman kondisi-kondisi testing,
penyusun tes menyediakan petunjuk-petunjuk yang rinci bagi penyelenggaraan
setiap tes yang baru dikembangkan.
Conbach
(1984:26) menyatakan tidak ada definisi tes yang dianggap tuntas, melainkan
para ahli mendefinisikan tes menurut cara pandangnya sendiri-sendiri.
Cronbach (1984:27) cenderung memberikan definisi tes psikologis sebagai
suatu prosedur yang distandardisasikan (standardization
of procedure) yang digunakan tester untuk mengukur kemampuan
potensi subyek. Dalam pandangan ini, prosedur (procedure) diartikan
sebagai tata cara yang spesifik dan konkrit.
Tata
cara ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut.
Persiapan, yaitu
hal-hal yang perlu disiapkan sebelum melakukan testing seperti; instrumen
tesnya, lembar jawaban, berita acara penyelenggaraan tes, alat menunjuk
waktu (stopwatch), dan
ruangan tempat testing.
Pelaksanaan, yaitu
berisi cara-cara menyelenggarakan tes sesuai dengan manual tes psikologis yang
bersangkutan.
Skoring dan penyusunan laporan, yaitu
kegiatan untuk memberikan skor, skor dihitung berdasarkan jawaban betul yang
menghasilkan skor mentah (raw
score), selanjutnya skor mentah itu dikonversikan dengan norma
tes, yang menghasilkan skor baku seperti IQ (intelligence quotient), dan EQ (emotional quotient).
Pelaporan
hasil tes, merupakan hal yang amat penting. Hasil testing psikologis
hendaknya disajikan dalam bentuk laporan yang sederhana, menarik,
obyektif, dan spesifik, sehingga mudah digunakan.
Berdasarkan
uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa definisi tes psikologis adalah
suatu prosedur yang digunakan oleh tester untuk mengukur kemampuan potensial
subyek dengan cara-cara yang standar untuk menghasilkan pengukuran yang
obyektif. Hasil pengukuran obyektif
adalah hasil pengukuran yang dapat menggambarkan kemampuan potensial subyek,
yang tidak dicemari oleh sifat-sifat subyektifitas tester dan faktor-faktor
lainnya.
Sumber:
-->Anastasi dan Urbina (1998:3)
-->Conbach (1984:26)
http://dahlanforum.wordpress.com/2010/05/02/pengertian-tes-psikologis-instrumen-yang-digunakan-untuk-mengukur-kemampuan-potensial-psikologis-subyek/
--> 10:33 16.03.2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar