Kamis, 19 Mei 2016

Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif


Kewirausahaan dan ekonomi kreatif



Selamat pagi/siang/sore teman-teman. Salam “SOBAT” Semua Orang Bisa Hebat-(  Seta Wicaksana, M. Psi )
Pada hari ini saya akan sharing kembali, me rivew lagi  tentang pelajaran  kewirausahaan dan ekonomi kreatif minggu lalu. Saya akan sharing apa aja sih?, ranah kewirausahaan bagi psikolog?mari kita ulas.

Dalam dunia bisnis tentunya tidak hanya pelaku/ orang-orang yang berlatar belakang ekonomi,  bisnis dll. Tapi ilmu Psikolog pun juga mampupu menciptakan lahanya sendiri sesuai dengan jalan sebagai seorang Psikologi, apa sajakah itu?

1.      Konsultan/ HR
Konsultan/HR adalah bidang yang bergerak di area SDM namun agak sedikit berbeda jika konsultan/HR ini lebih pada mencakup keseluruhan dari dasar sebuah perusahaan bagaimana konsultant/HR dapat menyelaraskan terhadap 3 aspek dalam sebuah perusahaan yaitu sistem, Teknologi dan people dan bagaimana caranya agar ke 3 aspek tersebut dapat tersosialisasikan agar berjalan dengan baik dan menjadi sebuah budaya perusahaan.

                                               
2.      Trainer
Menurut pendapat saya dalam sebuah trainer di mana mereka memberikan pelatihan kepada peserta training, di dalam trainer  mereka sebagai pembawa materi yang harus menguasai materinya  yang akan dibawakannya karena itu sangat penting bagi pesertanya dan guna memberi edukasi yang baru selain itu mereka pun juga harus bisa membangun para pesertanya agar dapat menunjang motivasi peserta training. Maka dari itu pengetahuan yang dimiliki seorang trainer haruslah baik dan matang, pengetahuan yang dimilikinya pun juga dapat diperoleh dari pengalaman-pengalaman hidupnya dan di sharing kepadapesertanya sebagai bahan perenungan bagi trainernya kembali maupun pesertanya. Hampir sama dengan konselor, namun perbedaannya ialah pada bagaimana trainer dapat membangun seluruh peserta ( One to All ).









3.      Konselor

Konselor menurut saya adalah proses konseling secara individu, ada kemiripan dengan trainer yang tujuannya membangun, memotivasi, mengedukasi kliennya. Namun seorang konselor menghadapi hanya 1 orang saja. ( one on one)

 

Sekian dan terimakasih atas perhatiannya, mohon maaf bila ada kesalahan dan kekurangan penulisan ini. Alangkah baiknya anda juga bisa memberi tambahan dan kritisi atas pembahasan diatas. “SALAM SOBAT”.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar