Sabtu, 30 April 2016

Psikologi Dan Kewirausahaan

Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif

Assalammualaikum Wr. WB
Selamat Pagi/siang/sore teman teman
salam "SOBAT (semua orang bisa hebat) -Seta A. Wicaksana, M. Psi"

Pada kesempatan kali ini saya akan sharing tentang kewirausahaan dan ekonomi kreatif.

Yap, berikut bahasannya...
 Apa itu kewirausahaan/entrepreneurship?

Wirausaha atau enterpreneur adalah orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan kesempatan bisnis mengumpulkan sumber sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan (Geoffrey G. Meredit et ak, 1995)

Enterpreneur atau wirausaha adalah seseorang yang mengambil risiko yang diperlukan untuk mengorganisasikan dan mengelola suatu bisnis menerima imbalan jasa berupa profit nonfinancial (Skinner, 1992).

Wirausaha atau entrepreneur adalah orang yang memiliki kemampuan untuk melakukan koordinasi, organisasi dan pengawasan. Wirausaha memiliki pengetahuan yang luas tentang lingkungan dan membuat keputusan keputusan tentang lingkungan usaha, mengelola sejumlah modal dan menghadapi ketidakpastian untuk meraih keuntungan (Say, 1996).


-kalau menurut saya adalah kewirausahaan atau enterpreunership adalah jiwa yang dimiliki seseorang untuk membentuk atau menciptakan suatu karya baru yang dapat menghasilkan nilai dan manfaat yang bermanfaat tidak hanya bagi dirinya sendiri juga bermanfaat bagi orang lain.


Karakteristik seorang wirausahawan  (kewirausahawan, Prof.Dr.Mas’ud Machfoedz.2002).

Karakter
Sifat yang berbeda dengan orang pada umumnya
Pengendalian diri
Menyukai pengendalian segala sesuatu yang mereka kerjakan
Tidak suka berpangku tangan
Menyukai aktivitas yang berorientasi pada kemajuan
Motivasi
Termotivasi oleh hasrat untuk mencapai kesuksesan
Mampu menganalisi kesempatan
Menganalisi setiap opsi untuk menjamin keberhasilan dan menguragi resiko
Pemikir yang kreatif
Selalu mencari cara yang lebih baik dalam mengerjakan sesuatu
Percaya diri
Menyadari arti kehidupan pribadi lebih penting dari kehidupan bisnis
Mampu memecahkan persoalan
Selalu memilih alternative terbaik untuk memecahkan persoalan yang timbul
Pemikir yang objektif
Tidak takut mengaku jika melakukan kesalahan



      
Peran Psikologi dalam Kewirausahaan

Shane (2003) mengelompokkan karakter psikologis yang mempengaruhi mengapa seseorang lebih memanfaatkan peluang dibandingkan yang lain dalam 4 aspek yaitu:

1. kepribadian dan motivasi
(Kepribadian dan motivasi berpengaruh terhadap tindakan seseorang dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan tindakan memanfaatkan peluang. Bahkan ketika sekumpulan orang dihadapkan pada peluang yang sama, mempunyai ketrampilan yang hamper sama, dan informasi yang sama; maka orang dengan motivasi tertentu akan memanfaatkan peluang, sementara yang lain tidak. Ada 3 aspek kepribadian dan motif yang berpengaruh dalam memanfaatkan peluang)

2. evaluasi diri

a. Locus of control
Locus of control didefinisikan sebagai kepercayaan seseorang bahwa ia mampu mengendalikan lingkungan di sekitarnya. Seorang entrepreneur yang memiliki internal locus of control lebih mampu dalam memanfaatkan peluang kewirausahaan. Mereka memiliki kepercayaan dapat memanfaatkan peluang, sumber daya, mengorganisasikan perusahaan, dan membangun strategi. Hal ini dikarenakan esuksesan dalam menjalankan aktivitas entrepreneur tergantung pada keinginan seseorang untuk percaya pada kekuatannya sendiri.



b.     Self Efficacy
Self-efficacy adalah kepercayaan seseorang pada kekuatan diri dalam menjalankan tugas tertentu. Entrepreneursering membuat penilaian sendiri pada keadaan yang tidak menentu, oleh karena itu mereka harus memiliki kepercayaan diri dalam membuat pernyataan, keputusan mengenai pengelolaan sumber daya yang mereka miliki


3. kognitif

  1. Overconfidence

Sikap percaya yang berlebihan ini sangat membantu entrepreneur terutama dalam membuat keputusan pada situasi yang belum pasti dan informasi yang terbatas. Dia akan melangkah lebih pasti dalam menjalankan keputusannya meskipun kesuksesan yang diinginkan belum pasti. Hal ini sebenarnya bisa dari rasa optimisme. Overconfidence mendorong orang mampu memanfaatkan peluang usaha (Busenitz dalam Shane, 2003).

  1. Representatif

Bias dalam representatif akan mendorong seorang entrepreneur dalam membuat keputusan. Ia menjadi lebih mudah dalam membuat keputusan terutama dalam keadan yang tidak menentu.
Penelitian mengenai hal ini dilakukan oleh Busenitz dan Barney di tahun 1997. dengan cara membandingkan 124 pendiri perusahaan dengan 74 manajer. Hasilnya menunjukkan bahwa para pendiri perusahaan memiliki sekor representative yang lebih tinggi dibandingkan dengan manajer. Hal ini menunjukkan bahwa gaya pemecahan masalah antara entrepreneur dan manajer berbeda.

  1.  Intuisi

Sebagian besar entrepreneur menggunakan intuisi daripada menganalisis informasi dalam membuat keputusan. Kegunaan intuisi untuk memfasilitasi pembuatan keputusan mengenai ketersediaan sumber daya, mengorganisasi dan membangun strategi baru. dengan memfasilitasi pembuatan keputusan maka argumen akan muncul, dan intuisi selanjutnya akan meningkatkan performa dalam kegiatan entrepreneur.


-So guys, jika ingin menjadi seorang enterpreneur mulailah secepatnya, bermula lah dan belajar  darihal yang kecil dan kesalahan-kesalahan yang terjadi sebagai contoh untuk keberhasilan di masa mendatang nnti. Keep SOBAT.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar