minat dipandang sebagai aspek kognitif yang
sama sekali berbeda dengan aspek kognitif. Sebagai konsekuensinya, untuk
mengetahui minat seseorang digunakan instrument (yang antara lain berupa tes)
yang harus tidak mengungkapkan aspek kognitif yang biasanya disebut dengankemampuan.
Hakikat dan kekuatan dari minat dan sikap
seseorang merupakan aspek penting kepribadian, karakteristik ini secara
material mempengaruhi prestasi, pendidikan, dan pekerjaan, hubungan antar
pribadi, kesenangan yang didapatkan seseorang dari aktivitas waktu luang, dan
fase-fase utama lain dan kehidupan sehari-hari. Studi tentang minat mendapat
dorongan terkuat dari penaksiran pendidikan dan karier. Meskipun lebih sedikit
kadang pengembangan tes dalam area ini juga dirangsang oleh seleksi dan
klasifikasi pekerjaan.
Menurut prerspektif belajar sosial, minat
yang sebagai hasil dari perbedaan reinforcement untuk aktivitas yang dilakukan
dengan memasang imitasi dan modeling dari orang yang penting berpegaruh
terhadap individu tersebut dan modeling dari orang penting berpengaruh terhadap
individu tersebut.
Selain itu, menurut peranan hereditas,
terutama minatyang sama antara orang tua dan anak, orang yang berjenis kelamin
yang sama dibanding dengan yang berjenis kelamin yang berbeda. Akan tetapi,
minat itu sendiri bisa berubah pada seseorang meskipun telah dewasa.
Sumber: MODUL MATA KULIAH TES INTELIGENSI
DAN MINAT BAKAT. Hera Wahyuni, S.Psi, M.Psi. Psi. Program Studi Psikologi,
Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya, Universitas Trunojoyo.
SKALA SIKAP
Sifat Instrumen
Sikap sering didefinisikan sebagai tendensi
untuk bereaksi secara menyenangkan ataupun tidak menyenangkan terhadap
sekelompok stimuli yang ditunjuk, seperti kelompok etnis atau kelompok
nasional, adat-istiadat atau lembaga. Jelas bahwa, ketika dirumuskan, sikap
tidak bisa diamati secara langsung, tetapi harus di simpulkan dari perilaku
yang jelas baik verbal maupun nonverbal.
Dalam istilah yang lebih objektif, konsep
sikap mungkin dikatakan berkonotasi, konsistensi respon dalam kaitan dengan
kategori-kategori stimuli. Dalam praktik sesungguhnya, istilah “sikap” kerap
tidak terasosiasikan dengan stimuli sosial dan respons bernada emosional.
Skala-skala Sikap, dipihak lain, umumnya
menghasilkan skor total yang menunjukkan arah dan intensitas sikap individu
terhadap perusahaan, kelompok orang, kebijakan, atau kategori stimulus lain.
Dalam penyusunan skala sikap (attitude scale), pertanyaan-pertanyaan
yang berbeda-beda dirancang untuk mengukur sikap tunggal atau variabel
undimensional, dan prosedur-prosedur objektif biasanya ditempuh untuk mendekati
sasaran ini. Skala sikap karyawan, misalnya, menghasilkan skor tunggal yang
menunjukkan tingkat kepuasan kerja individu atau keseluruhan sikap terhadap
perusahaan
Jenis-Jenis Skala Sikap Utama.
Dalam semua skala sikap, responden
mengindikasikan kesepakatan atau ketidaksepakatan mereka dengan rangkaian
pernyataan tentang objek sikap itu. Prosedur-prosedur khusus telah dirancang
untuk mencapai unidimensionalitas atau homogenitas butir-butir soal, kesamaan
jarak antara unit-unit skala, dan komparabilitas skor-skor dari skala ke skala.
Masalah-masalah teknis yang ada dalam penyusunan skala sikap telah mendapat
perhatian luas, dan metodologinya telah membuat kemajuan teoretis dan statistik
yang senantiasa berkembang.
Skala tipe Guttman
Awal mulanya dikembangkan sebagai teknik
untuk menentukan apakah rangkaian pernyataan sikap itu unidimensional (Guttman,
1944,19470. Dalam pengertian Guttman, skala sempurna ada jika seorang responden
setuju dengan pernyataan tertentu atas sikap tertentu yang juga cocok dengan
pernyataan sikap yang lebih ringan. Dengan kata lain, butir-butir soal skala
sikap semacam itu bisa ditata sepanjang kontinuum dari intensitas atau
kesulitan penerimaan. Dengan demikian, posisi tiap orang pada skala ini
menentukan sepenuhnya respons.
Sumber :
BAB 14 Buku Anne Anastasi Edisi Ketujuh
JENIS-JENIS TES MINAT ( INTEREST TEST )
Tes minat (interst
test ) merupakan jenis instrumen tes yang digunakan dalam melakukan penilaian
terhadap minat individu dalam berbagai jenis kegiatan (Chaplin, 2000). Sebagian
besar dari inventori minat dirancang untuk menaksir minat individu dalam berbagai
bidang pekerjaan. Sejumlah inventori juga memberikan analisis minat dalam
kurikulum pendidikan atau bidang studi, yang pada gilirannya terkait dengan
keputusan karir. Adapun jenis-jenis tes minat ini adalah sebagai berikut:
Strong
Interest Inventory (SII)
Self
Directed Search (SDS)
Jackson Vocational
Interest Survei (JVIS)
Career
Assesment Inventory (CAI)
Kuder
Rothwell
Miller Interest Blank (RMIB)
A.SII (Strong
Interest Inventory)
Pertama kali
diterbitkan pada tahun 1927, dengan nama Strong Vocatinal Interest Blank
(SVIB). SII pertama dirumuskan oleh E.K. Strong.Jr., ketika sementara
menghadiri seminar pascasarjana pada tahun 1919-1920. SII dewasa ini terdiri
dari 317 butir soal yang dikelompokkan dalam delapan bagian. Dalam kelima
bagian pertama, responden mencatat preferensinya dengan membuat tanda S, TT,
TS, untuk mengindikasikan ”Suka”, ”Tidak Tahu”, ”Tidak Suka”. Butir-butir soal
dalam lima bagian ini masuk dalam kategori-kategori berikut; pekerjaan, mata
pelajaran sekolah, aktivitas (Misalnya, membuat pidato, memperbaiki jam atau
mencari dana untuk kegiatan amal), aktivitas waktu luang, dan kontak
sehari-hari dengan berbagai jenis orang (misalnya, orang yang amat tua, perwira
atau orang yang hidupnya dekat bahaya). Dua bagian tambahan meminta responden
menyatakan pilihan diantara aktivitas-aktivitas pasangan, misalnya berurusan
dengan barang versus berurusan dengan orang dan antara semua pasangan yang
mungkin dari empat butir soal dari dunia kerja yaitu gagasan, data, barang dan
orang. Pada akhirnya, satu bagian inventori meminta responden untuk memberi
tanda pada satu rangkaian pernyataan yang menggambarkan diri sendiri ”Ya”,
”Tidak”, atau ”?”.
Strong
bisa diskor oleh komputer, pada pusat-pusat skoring yang ditunjuk oleh penerbit
atau dengan penggunaan perangkat lunak yang tersedia dari penerbit dalam
berbagai pilihan. Ada tiga tingkat skor yang berbeda dalam keleluasaannya. Yang
paling luas dan paling komprehensif adalah enam skor General Occupational
Theme; subdivisi selanjutnya meliputi 25 Basic Interest Scales; dan tingkat
yang paling spesifik menyediakan 211 Skala Pekerjaan yang tersedia. Disamping
hal-hal ini, Form T317 dari Strong menghasilkan skor-skor pada empat Skala Gaya
Pribadi yang menaksir dalam Gaya Pekerjaan, Lingkungan Belajar, Gaya
Kepemimpinan, dan Pengambilan Resiko/Petualangan.
Klasifikasi
SII atas minat pekerjaan diturunkan dari model teoretis yang dikembangakan oleh
John Holland (1966,1985/1992) dan didukung oleh riset ekstensif, baik oleh
Holland maupun peneliti-peneliti independen lainnya. General Occupational Themes
yang diidentifikasi ooleh model Holland ditandai dengan (R) Realistis, (I)
Investigatif, (A) Artistik, (S) Sosial, (E) Kewirausahaan (Enterprising), dan
(C) Konvensional. Masing-masing tema mencirikan tidak hanya tipe orang, tetapi
juga tipe lingkungan kerja yang oleh orang tersebut dirasakan paling
menyenangkan. Menurut Holland, orang-orang tidak digolongkan secara ketat
kedalam salah satu dari tipe-tipe utama, melainkan mereka dicirikan oleh kadar
kemiripan satu tipe dengan tipe lainnya. Dengan demikian, kombinasi tipe
semacam ini, yang ditata oleh kadar kemiripan, menyediakan banyak pola atau
”kode” untuk mendeskripsikan berbagai perbedaan individu yang luas.
B.Self Directed
Search (SDS)
Instrumen ini
dikembangkan oleh J.L Holland, sebagai instrumen konseling pekerjaan yang bisa
dilaksanakan sendiri, diskor sendiri, dan diinterpretasikan sendiri. Individu
mengisi Booklet Penaksiran-Diri, menskor respon, dan menghitung enam skor
rangkuman yang berhubungan dengan tema model Holland (Realistis, Investigatif,
Artistik, Sosial, Bersifat Wirausaha, dan Konvensional). Ketiga skor rangkuman
tertinggi rangkuman tertinggi digunakan untuk menemukan kode berhuruf tiga.
Sebuah skor pendamping, Penemu Pekerjaan, digunakan unutk menemukan pekerjaan
diantara 1355 pekerjaan yang kodenya cocok dengan kode rangkuman responden.
Meskipun SDS
dirancang untuk bersifat bisa menemukan skor sendiri, buku panduannya
merekomendasikan pengawasan tertentu dan pemeriksaan skor. Sebuah studi atas
107 individu yang diseleksi secara acak dari berbagai usia yang mengikuti edisi
SDS yang sekarang ada menunjukkan bahwa 7,5% lebih, telah menarik kode yang
memuat atau transposisi yang tidak tepat (Holland, Powell & Frizche, 1994).
Validitas konkuren
dan efisiensi prediktif SDS naik-turun tergantung pada susunan sampel-sampel
dalam kaitan dengan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan tipe-tipe
distribusi.
C.Jackson
Vocational Interest Survei (JVIS)
JVIS diseleksi
untuk mendapat perhatian khusus — pertama, karena JVIS merupakan contoh dari
prosedur penyusunan tes canggih dan kedua, karena dalam berbagai aspek
,pendekatannya berlawanan secara tajam dengan diikuti dalam SII. Inventori ini
menggunakan area minat yang luas dalam pengembangan butir soal dan
sistem penentuan skor. Dalam inventori Strong, sebagian butir soal adalah butir
soal Suka, Acuh Tak Acuh, atau Tidak Suka yang ditandai secara terpisah oleh
responden. Selain itu, butir soal Inventori Strong meruapakan butir soal
bertipe pilihan-terbatas.
Sebagaimana dalam
pengembangan Personality Research Form dan Jackson Personality Inventory,
langkah pertama dalam pengembangan JVIS adalah merumuskan konstruk-konstruk
atau dimensi-dimensi yang harus diukur. Ada dua jenis dimensi, yaitu dipilih
berdasarkan penelitian yang dipublikasikan tentang psikologi kerja, dan
analisis faktor serta klasifikasi rasional atas butir soal minat pekerjaan.
Salah satunya dirumuskan yang berkaitan dengan peran kerja (berhubunga dengan
pekerjaan atau yang dilakukan seseorang pada pekerjaan) dan dengan gaya kerja
(merujuk pada preferensi-preferensi untuk lingkungan kerja atau situasi dimana
perilaku tertentu diharapkan).
Bentuk final JVIS
memuat 34 skala minat dasar, yang mencakup 26 peran kerja dan 8 gaya kerja.
Inventori ini dirancang agar dapat diterapkan pada kedua jenis kelamin,
meskipun tersedia norma-norma persentil terpisah untuk sub-sub kelompok wanita
dan pria. JVIS bisa diberi skor secara manual dengan cepat dan mudah
untuk 34 skala. Akan tetapi, pilihan-pilihan penentuan skor berbasis komputer
yang ada menggunakan nrma-norma paling baru dan menyediakan berbagai analisis
skor tambahan entah dalam laporan naratif lebih luas yang baru direvisi.
Misalnya, laporan-laporan berbasis komputer mencakup skor-skor yang diturunkan
dari analisis faktor atas 34 skala minat dasar. Skor-skor ini yang dibuat
menurut model enam tema Holland, mencakup 10 Tema Pekerjaan Umum:
Ekspresif, Logis, Bersifat Menyelidik, Praktis, Tegas, Sosial, Bersifat
Membantu, Konvensional, Bersifat Wirausaha, dan Komunikatif.
Sejumlah peninjau
telah mengemukakan bahwa perumusan JVIS mungkin terlalu canggih bagi siswa
sekolah menengah (D.T.Brown,1989;J.W.Shepard,1989).
D.Career
Assesment Inventory (CAI)
Sekarang tersedia
dua versi CAI, yaitu The Vocational Version (VV) dan The Enhanced Version (EV).
Deskripsi dalam bagian ini adalah VV. Meskipun EV sangat serupa dalam struktur,
adalah instrument yang sama sekali terpisah (Johannson,1986) yang dapat
diterapkam pada banyak dan rentang pekerjaan yang len\bih luas,
mencakup banyak yang memerlukan pendidikan lewat sekolah menengah.
CAI pertama kali
dikeluarkan pada tahun 1975, CAI (Johannson,1984) secara dekat mengikuti pola
inventori Strong. Akan tetapi, berbeda dari kebanyakan unventori minat, CAI
dirancang secara khusus untuk para pencari karir yang tidak memerlukan
pendidikan universitas selama empat tahun atau pelatihan profesional lebih
jauh. CAI berfokus pada pekerjaan yang melibatkan keterampilan, pekerjaan
teknis, dan pekerjaan jasa.
Contoh dari
skala-skala pekerjaan yang sekarang tersedia antara lain montir pesawat,
petugas kesehatan gigi, petugas kafetaria, programer komputer, dan perawat
terdaftar. Ke-305 butir soal inventori dikelompokkan dibawah tiga kategori isi
yaitu aktivitas, mata pelajaran dan pekerjaan. Masing-masing butir menyediakan
lima pilihan respons, dari ”sangat suka” sampai ”sangat tak suka”. Ditulis
untuk tingkat membaca kelas 6, CAI juga bisa digunakan pada orang-orang dewasa
yang memiliki keterampilan membaca yang buruk. Seperti inventori Strong, CAI
menyediakan skor pada tiga tipe skala utama, termasuk 6 skala Tema Umum
Holland, 22 skala Bidang Minat Dasar homogen, dan 91 skala pekerjaan. Indeks
administratif dan empat akala non-pekerjaan juga termasuk didalamnya. Semua
pengumpulan data dan analisis statistik dijalankan secara terpisah dari
inventori ini. Kecuali skala Tema Umum, skala-skala tertentu yang dikembangkan
dalam masing-masing kategori ini adalah khusus untuk CAI.
E.Kuder
Inventori ini
dikembangkan oleh George Frederick Kuder. Tes ini terdiri dari sebuah buku yang
berisi pertanyaan-pertanyaan dan sebuah lembar jawaban. Bentuk pertanyaannya
adalah Forced –Choice responding dan Homogeneous Vocational Preference Scales,
dimana setiap pertanyaan terdiri dari tiga pilihan jawaban. Jumlah total
pertanyaan adalah 168 pertanyaan. Tes ini dapat disajikan baik secara
individual maupun klasikal dan waktu penyajiannya tidak dibatasi, tetapi
biasanya dapat diselesaikan selama 40-60 menit. Tes ini tersedia dalam 3
format, yaitu:
1.Versi Pencil and
Paper yang dinilai dan diprofil oleh testee sendiri.
Versi penilaian
sendiri menggunakan Step-down page dengan alas jawaban Multipart carbon dan
mencakup profil untuk catatan hasil, dengan beberapa halaman dari interpretasi
kata-kata. Tes ini ditempatkan pada Kuder Form C.
2.Versi Pencil and
Paper yang dikembalikan kepada penerbit untuk dinilai.
Format ini dinilai
dan dilaporkan oleh NCASI dalam 24 jam setelah menerima survey dengan lengkap.
Lembar jawaban dengan lima jawaban yang salah menerima catatan pada lembar
laporan, tetapi lembar jawaban dengan lebih dai lima jawaban akan dikembalikan
untuk perbaikan.
3.Internet-Based
Inventory, yang merupakan komponen dari Kuder Career Planning System.
Administrasi
melalui internet-based tersedia dalam bahasa Inggris atau Spanyol melalui
website www.kuder.com.format ini memberikan administrasi error-free (program
jawaban tidak akan menerima jawaban yang salah), dan tersedia 24 jam sehari,
yang dinilai seketika itu juga dari beberapa lokasi: rumah, sekolah atau kantor.
Tes Kuder bertujuan
agar dapat digunakan sebagai bahan interpretasi diri terhadap minat-minat yang
ada dalam diri individu, sebagai penentu minat yang akan dikembangkan dimasa
datang, sebagai tolak ukur untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki, dan dapat
mengetahui kesamaan pilihan dengan individu lainnya yang mempunyai aspek yang
berbeda.
Penilaian pada tes
Kuder ini dapat dipakai untuk usia remaja sampai dewasa. Hasil penilaian minat
secara khusus makin reliabel dengan bertambahnya usia. Relianilitas yang rendah
pada usia remaja disarankan agar tes Kuder tidak dengan mudah memilih tujuan
karir, sebaliknya tes ini lebih baik digunakan unutk mendukung pengembangan
konsep diri, untuk menekankan keguanaan perencanaan karir, untuk mendukung
petunjuk pada eksplorasi dan keputusan karir, dan mungkin untuk memprioritaskan
enam karir utama.
Dalam skoring, tes
ini berpatokan pada Verifikasi (V) sebagai suatu set kejujuran dan kecermatan
dalam memberikan jawaban. Hal ini berkait dengan tes minat sebagai sarana pengukuran
kemampuan non-kognitif yang memiliki kelemahan yang sukar dihindari, berupa
kemungkinan subjek memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan dirinya, namun
merupakan jawaban yag dikehendaki oleh orang lain misalnya ketika individu lain
yang melakukan tes yang seharusnya dilakukan sendiri.
Skor verifikasi
maksimal 44— atau lebih tepatnya 38-44—, jadi jika jumlahnya kurang atau lebih
maka skor apada subtes lainnya patut diragukan. Hal ini dapat dicek dan dicari
sebabnya:
1) Jika
skor V lebih dari 44 berarti ada yang salah dalam mengisi jawaban, yakni
kelebihan tanda silang.
2) Jika
skor V antara 33-37 berarti subjek memberikan tanda silang secara
sembrono atau subjek tidak jujur dalam memberikan jawaban, namun terdapat pula
kemungkinan bahwa pilihan subjek sedemikian spesifik, sehingga subjek dapat
digolongkan dalam golongan individu dengan pola minat yang menyimpang.
3) Jika
skor V kurang dari 32 atau sama dengan 32 berarti subjek memberikan tanda
silang terlalu sedikit, oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan ulang pada
2 hal, yakni:
1 Apakah
subjek beanr-benar memahami petunjuk cara mengerjakan test.
2 Apakah
subjek mengalami kesalahan dalam memahami kata, istilah ataupun kalimat pada
tes minat.
Tes minat Kuder
pada awalnya adalah Kuder Preference Record-Vocational. Pertama, Kuder
manggunakan butir-butir soal tiga serangkai pilihan-terbatas, dengan responden
mengindikasikan yang mana dari tiga kegiatan itu yang paling disukai dan mana
yang paling kurang disukai. Kedua, skor-sor diperoleh tidak untuk pekerjaan
tertentu, melainkan untuk 10 bidang minat yang luas, yaitu Diluar Ruangan, Mekanis,
Pekerjaan, Ilmiah, Persuasif, Artistik, Sastra, Musik, Kerja Sosial dan
Administrasi. Butir-butir soal untuk masing-masing skala dirumuskan dan secara
tentatif dikelompokkan atas dasar validitas isi, seleksi butir soal final
didasarkan pada konsistensi internal dan korelasi rendah dengan skala-skala
lainnya.
Tes minat Kuder ini
dapat digunakan pada tingkat umur yang berbeda, yaitu:
Kuder
General Interest Survey (KGIS)
KGIS dikembangkan
kemudian sebagai revisi dan perluasan kebawah dari Kuder Preference
Record-Vocational. KGIS didesain untuk anak-anak usia 6 sampai 12 tahun dengan
bahasa yang sederhana yang menghabiskan waktu selama 45-60 menit untuk
diselesaikan dan terdiri atas 168 kelompok pernyataan yang menjelaskan beragam
aktivitas mana yang paling disukai dan mana yang kurang disukai.
Dalam
pengembangannya tes ini telah menggunakan norma gender agar bias yang terjadi
pada hasil tes antara laki-laki dan perempuan dapat dikurangi, dan norma
pemisahan dibagi dalam 4 kelompok respon yakni anak laki-laki dan perempuan
pada umur 6-8 tahun dan pada umu 9-12 tahun. Hasil tes minat dapat membantu
membedakan perbedaan minat jelas yang terjadi antara laki-laki dan perempuan,
dimana anak laki-laki memiliki skor rata-rata tertinggi dibidang mekanik,
perhitungan, persuasif, dan ilmu pengetahuan. Sedangkan anak perempuan
cenderung memiliki skor rata-rata tertinggi pada bidang artistik, musik,sastra,
pelayanan sosial dan administrasi.
Kuder
Occupational Interest Survey (KOIS)
KOIS ini didesain
untuk usia dewasa dan menghabiskan waktu selama 30-40 menit untuk diselesaikan
dan terdiri atas 100 item pertanyaan yang menjelaskan beragam aktivitas dari
yang paling disukai dan yang kurang disukai. Dalam pengembangannya tes ini
telah menggunakan perbandingan kepuasan pekerjaan antara individu yang sudah
merasa puas dengan pekerjaannya dan yang merasa kurang puas dengan pekerjaan
mereka, begitu juga dengan mahasiswa pada tingkat pilihan studi terfavoritnya.
Skor yang diperoleh responden pada tiap skala minat ini dijadikan sebagai
korelasi antara pola minatnya dan pola minat kelompok pekerjaan tertentu,
dimana skor ini tersedia untuk109 kelompok pekerjaan khusus bagi responden
pekerja yang meliputi ahli kecantikan, pengacara, bahkan ahli kimia, serta 40
jurusan universitas.
F.Rothwell
Miller Interest Blank (RMIB)
Menurut sejarahnya
tes ni disusun pertama kali oleh Rothwell pada tahun 1947. saat itu tes
tersebut hanya memiliki 9 jenis kategori dari jenis-jenis pekerjaan yang ada.
Kemudian pada tahun 1958 tes diperluas menjadi 12 kategori oleh Kenneth
Miller.sejak saat itu tes minat ini dinamakan tes minat Rothwell Miller.
Tes
ini berbentuk blanko/formulir yang berisikan daftar pekerjaan yang disusun
dalam 9 kelompok, dengan kode huruf A sampai I, serta dibedakan untuk kelompok
pekerjaan pria dan wanitanya.masing-masing kelompok pekerjaan tersebut terdiri
atas 12 jenis pekerjaan, yang mewakili 9 kategori pekerjaan yang akan diukur
dalam tes ini. Tes ini disusun dengan tujuan untuk mengukur minat seseorang
berdasarkan sikap seseorang terhadap suatu pekerjaan dan ide-ide stereotipe
terhadap pekerjaan yang bersangkutan.
Tes
Rothwell Miller dapat diberikan kepada testee secara perorangan maupun
klasikal. Instruksi biasanya sudah terdapat dalam balangko sehingga bagi testee
yang sudah dewasa dapat diinstruksikan untuk membaca sendiri, kecuali untuk
orang dewasa dengan intelegensi rendah (Dull-normal). Bagi testee dull-normal,
dianggap kemampuannya untuk memahami, indtruksi tes yang tertulis sehingga
perlu diberikan beberapa contoh untuk dapat mengerjakannya dengan tepat. Bahkan
kadang masih harus dilengkapi dengan memeriksa pekerjaannya setiap saat untuk
mencegah kemungkinan berbuat kesalahan.
Secara umum prinsip
administrasi tes ini adalah:
1 Menginstruksikan
kepada testee untuk mengisi identitas di lembar blanko.
2 setelah
itu, testee diinstruksikan untuk membuat rangking dan daftar pekerjaan yang
tersedia didalam formulir tes. Rangking dimulai dari nomor 1 untuk pekerjaan
yang paling disukai dalam satu kelompok, dan berakhir dengan nomor 12 untuk
pekerjaan yang paling tidak disukai, terlepas dari besar kecilnya gaji ataupun
keberhasilan/kegagalan dalam mengerjakan pekerjaan tersebut.
3 Tanyakan
apakah testee sudah jelas/belum tentang tugasnya. Bila sudah jelas dapat
langsung mengerjakan tes tetapi bila testee belum jelas, jelaskan lagi tentang
tugas testee.
4 Tekankan
pada testee agar jangan ada yang terlewati.
5 setelah
testee menyelesaikan tugasnya (merangking dari kelopok A sampai dengan kelompok
I) kemudian instruksikan untuk menuliskan 3 jenis pekerjaan yang tidak
disukainya, tidak harus sama dengan pekerjaan yang terdapat dalam daftar.
6 Pada
dasarnya waktu untuk mengerjakan tes tidak dibatasi, namun biasanya orang
dewasa normal dapat menyelesaikan tes ini dalam waktu 20 menit.
7 Sebelum
dikumpulkan testee diminta untuk mengecek pekerjaannya, apakah terdapat
kesalahan merangking atau tidak.
Tes ini mengukur
beberapa bentuk kemampuan dalam kategori pekerjaan, yakni:
Outdoor
Pekerjaan yang
dilakukan diluar, diudara terbuka, tidak berhubungan dengan hal-hal yang
sifatnya rutin.
Mechanical
Pekerjaan yang
berhubungan dengan mesin/alat mekanik.
Compulational
Pekerjaan yang
berhubungan dengan angka-angka.
Scientific
Pekerjaan yang
menyangkut aktifitas analisis, penyelidikan, penelitian, aksperimen kimia dan
ilmu pengetahuan lainnya.
Personal Contact
Pekerjaan yang
berhubungan dengan manusia, diskusi, membujuk, bergaul dengan orang lain, pada
dasarnya adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan kontak dengan orang lain.
Aesthetic
Pekerjaan yang
berhubungan dengan hal seni dan menciptakan sesuatu.
Literary
Pekerjaan yang
berhubungan dengan buku, membaca dan mengarang.
Musical
Memainkan musik,
apresiasi, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan musik.
Social Service
Pekerjaan yang
berhubungan dengan pelayanan terhadap kepentingan masyarakat, kesejahteraan
umum, membimbing, menasehati dan memahami.
Clerical
Pekerjaan yang
menuntut ketelitian dan kerapian
Practical
Pekejaan yang
memerlukan keterampilan, praktek, karya pertukangan.
Medical
Pekerjaan yang
berhubungan dengan pengobatan, perawatan penyakit, penyembuhan dan hal yang
dengan medis dan biologis.
Skoring:
Hasil rangking yang
dibuat oleh testee dipindahkan kedalam suatu kerangka yang caranya terdapat
pada begian dari formulir tersebut.
Jumlahkan
masing-masing jenis pekerjaan ke kanan, tuliskan pada ? total.
Buatlah rangking
dari ? total (point B) dimulai dari jumlah yang paling kecil sehingga rangking
1 sampai dengan jumlah terbesar rangking 12, bila terdapat angka yang sama
berikan rangking yang sama pula.
Tuliskan persentil
sesuai dengan norma kelompok (bila ada).
Pengecekan:
Untuk melakukan
pengecekan tehadap kesalahan dalam memindahkan angka-angka rangking, maka
sesudah dijumlahkan, hasil penjumlahannya harus sama dengan 702.
Apabila terdapat
dua angka yang sama, maka masing-masing angka kurang atau ditambah 0,5 sesuai
dengan keperluannya. Konsistensi jawaban testee dapat dilihat dari:
Penyebaran pilihan
pekerjaan, apakah menetap pada kategori yang sama dari tiap-tiap kelompok.
Pilihan bebas,
apakah pilihan ini sesuai dengan hasil rangking yang diberikan atau hasil yang
muncul didalam rangking.
Cara pemberian
rangking, apakah responden membuat rangking secara berurutan atau tidak.
Interpretasi:
Interpretasi
dilakukan dengan melihat raw score testee, semakin rendah raw score, pekerjaan
makin disukai dan semakin tinggi raw score, pekerjaan semakin tidak disukai.
Sedangkan dengan melihat urutan skor untuk masing-masing pekerjaan, dapat
dilihat bagaimana pola minat testi.
Akan tetapi untuk
dapat melihat bagaimana pola minat seseorang dibandingkan dengan pola minat
dari kelompoknya, perlu menggunakan norma persentil yang telah dibuat.
Persentil diatas 75% tergolong tinggi dan persentil dibawah 25% tergolong
rendah.
Apabila hanya
terdapat satu kategori yang mempuyai persentil tinggi, maka dapat diartikan
testee mempunyai minat yang sangat kuat terhadap jenis pekerjaan tersebut.
Sedangkan jenis pekerjaan yang lain hanya dinilai berdasarkan kesenangan dan tidak
dimaksudkan untuk mendapatkan pekerjaan atau status.
Apabila tidak
terdapat satu pun kategori yang dapat dimasukkna dalam persentil tinggi, maka
hal ini berarti bahwa:
Individu
kurang memahami atau kurang mendapatkan informasi tentang pekerjaan-pekerjaan
tersebut. Mungkin juga individu tidak mau memahami instruksi yang diberikan
(oposisi). Atau individu merasa lebih sehingga konsentrasinya terganggu.
Individu
tidak mempunyai pola minat yang dapat dikembangkan dengan baik.
Individu
memiliki sejumlah minat terhadap jenis pekerjaan yang tidak terdapat dalam
daftar.
Sedangkan apabila
seseorang memberikan jawaban yang tidak konsisten, maka hal ini dapat diartikan
bahwa:
Pengetahuan
tentang pekerjaan-pekerjaan tersebut sangat kurang.
Merupakan
indikasi daripada sikap acuh tak acuh terhadap pekerjaan yang ada.
Kelalaian
atau kecerobohan testee, bahkan dapat diartikan sebagai sikap oposisi terhadap
tugas.
Kemungkinan
bahwa pekerjaan yang bersangkutan tidak mewakili kategori yang ada.
Kemungkinan
bahwa beberapa elemen dari pekerjaan itu sendiri cenderung menyalahi stereotipe
yang ada.
#7
BalasHapussebelum memulai tes, seorang tester harus paham dasar-dasar dari seseorang, mulai dari behavior, habit, trait(sifat), tipe kepribadian sso tersebut. Lalu dari segi apa yang akan dites untuk sso itu, apakah g-faktor(kapasitas sso tersebut) atau s-Faktor(fungsionalnya). sehingga dengan demikian tidak terjadi kegagalan dalam melakukan tes tersebut.