Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif
Assalammualaikum
Wr. WB
Selamat
Pagi/siang/sore teman teman
salam
"SOBAT (semua orang bisa hebat) -Seta A. Wicaksana, M. Psi"
Pada kesempatan
kali ini saya akan sharing tentang kewirausahaan dan ekonomi kreatif.
Yap, berikut bahasannya...
Apa itu kewirausahaan/entrepreneurship?
Wirausaha atau enterpreneur adalah orang yang
memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan kesempatan bisnis
mengumpulkan sumber sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan
daripadanya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan
(Geoffrey G. Meredit et ak, 1995)
Enterpreneur atau wirausaha adalah seseorang
yang mengambil risiko yang diperlukan untuk mengorganisasikan dan mengelola
suatu bisnis menerima imbalan jasa berupa profit nonfinancial (Skinner, 1992).
Wirausaha atau entrepreneur adalah orang yang
memiliki kemampuan untuk melakukan koordinasi, organisasi dan pengawasan.
Wirausaha memiliki pengetahuan yang luas tentang lingkungan dan membuat
keputusan keputusan tentang lingkungan usaha, mengelola sejumlah modal dan
menghadapi ketidakpastian untuk meraih keuntungan (Say, 1996).
-kalau menurut
saya adalah kewirausahaan atau enterpreunership adalah jiwa yang dimiliki seseorang
untuk membentuk atau menciptakan suatu karya baru yang dapat menghasilkan nilai
dan manfaat yang bermanfaat tidak hanya bagi dirinya sendiri juga bermanfaat
bagi orang lain.
Karakteristik
seorang wirausahawan (kewirausahawan,
Prof.Dr.Mas’ud Machfoedz.2002).
|
Karakter
|
Sifat yang berbeda dengan orang pada
umumnya
|
|
Pengendalian diri
|
Menyukai pengendalian segala sesuatu yang
mereka kerjakan
|
|
Tidak suka berpangku tangan
|
Menyukai aktivitas yang berorientasi pada
kemajuan
|
|
Motivasi
|
Termotivasi oleh hasrat untuk mencapai
kesuksesan
|
|
Mampu menganalisi kesempatan
|
Menganalisi setiap opsi untuk menjamin
keberhasilan dan menguragi resiko
|
|
Pemikir yang kreatif
|
Selalu mencari cara yang lebih baik dalam
mengerjakan sesuatu
|
|
Percaya diri
|
Menyadari arti kehidupan pribadi lebih
penting dari kehidupan bisnis
|
|
Mampu memecahkan persoalan
|
Selalu memilih alternative terbaik untuk
memecahkan persoalan yang timbul
|
|
Pemikir yang objektif
|
Tidak takut mengaku jika melakukan
kesalahan
|
Peran Psikologi dalam Kewirausahaan
Shane (2003)
mengelompokkan karakter psikologis yang mempengaruhi mengapa seseorang lebih
memanfaatkan peluang dibandingkan yang lain dalam 4 aspek yaitu:
1. kepribadian dan motivasi
(Kepribadian dan
motivasi berpengaruh terhadap tindakan seseorang dalam mengambil keputusan yang
berkaitan dengan tindakan memanfaatkan peluang. Bahkan ketika sekumpulan orang
dihadapkan pada peluang yang sama, mempunyai ketrampilan yang hamper sama, dan informasi
yang sama; maka orang dengan motivasi tertentu akan memanfaatkan peluang, sementara
yang lain tidak. Ada 3 aspek kepribadian dan motif yang berpengaruh
dalam memanfaatkan peluang)
2. evaluasi diri
a. Locus of
control
Locus of control didefinisikan sebagai
kepercayaan seseorang bahwa ia mampu mengendalikan lingkungan di sekitarnya.
Seorang entrepreneur yang memiliki internal locus of control lebih mampu dalam
memanfaatkan peluang kewirausahaan. Mereka memiliki kepercayaan dapat
memanfaatkan peluang, sumber daya, mengorganisasikan perusahaan, dan membangun
strategi. Hal ini dikarenakan esuksesan dalam menjalankan aktivitas
entrepreneur tergantung pada keinginan seseorang untuk percaya pada kekuatannya
sendiri.
b. Self
Efficacy
Self-efficacy adalah kepercayaan seseorang
pada kekuatan diri dalam menjalankan tugas tertentu. Entrepreneursering membuat
penilaian sendiri pada keadaan yang tidak menentu, oleh karena itu mereka harus
memiliki kepercayaan diri dalam membuat pernyataan, keputusan mengenai
pengelolaan sumber daya yang mereka miliki
3. kognitif
- Overconfidence
Sikap percaya yang berlebihan ini sangat
membantu entrepreneur terutama dalam membuat keputusan pada situasi yang belum
pasti dan informasi yang terbatas. Dia akan melangkah lebih pasti dalam
menjalankan keputusannya meskipun kesuksesan yang diinginkan belum pasti. Hal
ini sebenarnya bisa dari rasa optimisme. Overconfidence mendorong orang
mampu memanfaatkan peluang usaha (Busenitz dalam Shane, 2003).
- Representatif
Bias dalam representatif akan mendorong
seorang entrepreneur dalam membuat keputusan. Ia menjadi lebih mudah dalam
membuat keputusan terutama dalam keadan yang tidak menentu.
Penelitian
mengenai hal ini dilakukan oleh Busenitz dan Barney di tahun 1997. dengan cara
membandingkan 124 pendiri perusahaan dengan 74 manajer. Hasilnya menunjukkan
bahwa para pendiri perusahaan memiliki sekor representative yang lebih tinggi
dibandingkan dengan manajer. Hal ini menunjukkan bahwa gaya pemecahan masalah
antara entrepreneur dan manajer berbeda.
- Intuisi
Sebagian besar entrepreneur menggunakan
intuisi daripada menganalisis informasi dalam membuat keputusan. Kegunaan
intuisi untuk memfasilitasi pembuatan keputusan mengenai ketersediaan sumber
daya, mengorganisasi dan membangun strategi baru. dengan memfasilitasi
pembuatan keputusan maka argumen akan muncul, dan intuisi selanjutnya akan
meningkatkan performa dalam kegiatan entrepreneur.
-So guys, jika
ingin menjadi seorang enterpreneur mulailah secepatnya, bermula lah dan belajar
darihal yang kecil dan kesalahan-kesalahan
yang terjadi sebagai contoh untuk keberhasilan di masa mendatang nnti. Keep SOBAT.