Minggu, 04 Mei 2014

Pertemuan #8 Tes Proyeksi dan Kepribadian

Kepribadian

Allport mengemukakan bahwa “Personality is the dinamic organization within the individual of those psychophysical systems that determine his unique adjustment to his environtment”. Secara harfiah, pengertian itu dapat diartikan bahwa: “kepribadian merupakan organisasi yang dinamis dalam diri individu tentang sistem psikofisik yang menentukan penyesuaiannya yang unik terhadap lingkungannya”.
Secara lebih rinci definisi Allport ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
1.       Dynamic, merujuk kepada perubahan kualitas perilaku (karakteristik) individu, dari waktu ke waktu, atau dari situasi ke situasi.
2.       Organization, yang menekankan pemolaan bagian-bagian struktur kepribadian yang independen, yang masing-masing bagian tersebut mempunyai hubungan khusus satu sama lainnya. Ini menunjukkan bahwa kepribadian itu bukan kumpulan sifat-sifat, dalam arti satu sifat ditambah dengan yang lainnya, melainkan keterkaitan antara sifat-sifat tersebut, yang satu sama lainnya saling berhubungan atau berinterelasi.
3.       Psychophysical Systems, yang terdiri atas kebiasaan, sikap, emosi, motif, keyakinan, yang kesemuanya merupakan aspek psikis, tetapi mempunyai dasar fisik dalam diri individu, seperti: syaraf, kelenjar, atau tubuh individu secara keseluruhan. Sistem psikofisik ini meskipun mempunyai fondasi pembawaan, namun dalam perkembangannya lebih dipengaruhi oleh hasil belajar, atau diperoleh melalui pengalaman.
4.       Determine, yang menunjuk pada peranan motivasional sistem psikofisik. Dalam diri individu, sistem ini mendasari kegiatan-kegiatan yang khas, yang mempengaruhi bentuk-bentuk. Sikap, keyakinan, kebiasaan, atau elemen-elemen sistem psikofisik lainnya muncul melalui sistem stimulus, baik dari lingkungan, maupun dari dalam diri individu sendiri.
5.       Unique, yang menunjuk pada keunikan atau keragaman tingkah laku individu sebagai ekspresi dari pola sistem psikofisiknya. Dalam proses penyesuaian diri terhadap lingkungan, tidak ada reaksi atau respon yang sama dari dua orang, meskipun kembar identik.



LATAR BELAKANG TES PROYEKSI
Perkembangan psikologi proyektif banyak didasarkan sebagai protes terhadap teori atau aliran lama yang kebanyakan bersifat structuralism, behaviorism, yang kebanyakan memandang individu bukan suatu whole tetapi sebagai suatu kumpulan dari berbagai aspek.

Aspek psikologis manusia yang tidak disadari sulit diungkap dalam kondisi wajar (sukar diungkap melalui self report, inventory). Jadi dalam pendekatan proyektif diperlukan instrument khusus yang dapat mengungkap aspek-aspek ketidaksadaran manusia --- teknik proyektif ini kemungkinan subjek mau merespon, walaupun teknik proyektif mempunyai arti interpretatif Teknik ini pendekatannya menyeluruh (global approach).

Ada beberapa alasan mengapa kepribadian testi tidak diungkap atau ditanyakan secara langsung kepada testi, seperti pada personality inventories:
  1. Tidak semua orang dapat mengkomunikasikan dengan jelas ide-ide dan sikap-sikap yang ada dalam kesadarannya. 
  2. Umumnya lebih mudah menghindari mengatakan hal-hal tersebut walaupun tidak dengan maksud menyembunyikannya atau menipu. 
  3. Banyak hal yang tidak disadari oleh seseorang, yang tentu saja ia tidak mampu untuk mengemukakannya.
Konsep proyektif dalam memandang kepribadian:
  • Personality is a process, not only group of aspect 
  • Personality is an interaction between internal and external factors. They always share in their development process.
Tes ini berawal dari lingkungan klinis dan tetap merupakan alat yang penting bagi ahli klinis. Sejumlah metode berkembang dari prosedur terapeutis yang digunakan pada pasien psikiatris. Dalam kerangka teoritis, kebanyakan teknik proyektif mencerminkan pengaruh konsep psikoanalitik yang tradisional dan modern. Ada berbagai upaya yang terpisah yang meletakkan dasar bagi teknik proyektif dalam teori stimulus respon dan dalam teori perceptual tentang kepribadian. Asumsi dasarnya adalah apabila subjek atau individu dihadapkan pada hal-hal yang ambiguitas maka subjek akan memproyeksikan personalitinya melalui jawaban-jawaban terhadap stimulus itu. Syarat-syarat untuk proyeksi antara lain diperlukan screen dan layar. Screen adalah sebuah alat tes untuk memproyeksikan gambar dan stimulus.

Tes proyeksi adalah pengungkapan aspek psiklogis manusia dengan menggunakan alat proyeksi. Tes ini berdasar pada eksternalisasi aspek-aspek psikis terutama aspek-aspek ketidaksadaran ke dalam suatu stimulasi/rangsang yang kurang atau tidak berstruktur yang sifatnya ambigious agar dapat memancing berbagai alternatif jawaban tanpa dibatasi oleh apapun.

Pelopor tes proyeksi adalah Freud (1984) dengan teori psikodinamikanya, dan kemudian dikembangkan oleh Herman Rorschach (1921) dengan tes Rorschach dan Murray (1935) dengan tes TAT (Thematic Apperception Test) untuk mengungkap aspek-aspek kepribadian manusia.

Tes proyeksi memberikan stimuli yang artinya tidak segera jelas; yaitu beberapa hal yang berarti dia mendorong pasien untuk memproyeksikan kebutuhannya sendiri kedalam situasi tes. Tes proyeksi kemungkinan tidak mempunyai jawaban benar atau salah, orang yang diuji harus memberikan arti terhadap stimulus sesuai dengan kebutuhan dalamnya, kemampuan dan pertahanannya.

Oleh karena tes proyektif menuntut kesimpulan yang luas atau kualitatif (tend to subjective). Kecenderungan untuk subjektif ini dapat diatasi dengan pengetahuan, pengalaman yang besar terhadap tes. Validitas dan reliabilitas tes rendah, karena dalam memberikan kesimpulan sangat luas. 
MACAM-MACAM TES PROYEKSI

Macam-macam tes proyeksi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. ASSOCIATIVE TECHNIQUES
  • Subjek menjawab stimulus dengan perkataan, image, atau ide-ide yang pertama kali muncul.Ex : Rorschach Inkblots, Word Association
b. CONSTRUCTION PROCEDURES
  • Subjek mengkonstruk atau membuat suatu produk (cerita). Dan dari cerita itulah keadaan psikologis klien diungkap. Ex : TAT, MAPS (Make a picture story)
 c. COMPLETION TASKS
  • Melengkapi kalimat atau cerita yang sudah ada disedikana sebelumnya. Ex : SSCT, Rosenzweig Picture-Frustation Study
d. CHOICE OR ORDERING DEVICES
  • Mengatur kembali gambar, mencatat referensi atau semacamnya. Ex : Szondi Test, Tomkins-Horn Picture Arrangement Test
e. EXPRESSIVE METHODS
  • Gambar, cara / metode dalam menyelesaikan sesuatu dievaluasi. Ex : BAUM, HTP, DAP
Teknik-teknik dalam penyajian tes proyeksi ada bermacam-macam cara:
  1. Stimulus tidak berstruktur --- Stimulus yang diberikan (tes) tidak terstruktur seperti tes intelegensi. 
  2. Proses proyeksi --- pengungkapan keadaan psikologi klien dengan memproyeksikannya dalam bentuk reaksi terhadap tes yang disajikan. 
  3. Administrasi longgar --- Administrasi tes proyeksi biasanya tidak ada aturan baku, tergantung dengan kebutuhan klien dengan catatan tidak mempengaruhi hasil tes. 
  4. Testee oriented --- tes ini berorientasi pada testee 
  5. Unsur subjektifitas dalam interpretasi --- Dalam menginterpretasikan tes ini, unsure subjektivitas psikolog sangat berpengaruh. 
  6. Menyentuh bawah sadar --- tes proyeksi membantu mengungkapkan keadaan bawah sadar manusia.
FUNGSI TES PROYEKSI
Tes proyeksi berfungsi untuk mengungkap keadaan psikologi bawah sadar manusia yang selama ini di repres kealam bawah sadar. Melalui tes proyeksi ini diharapkan dinamika psikologis itu dapat dikeluarkan melalui alat bantu tes-tes proyeksi.

Sebagai sebuh tes, tes proyeksi mempunyai kelebihan dan kekurangan jika dibandingkan dengan tes-tes psikologi yang lain:

Kelebihan Tes Proyektif
  • Dapat mengungkap hal-hal di bawah sadar untuk keperluan klinis 
  • Dapat menurunkan ketegangan 
  • Bersifat ekonomis
Kekurangan Tes Proyektif
  • Validitas dan reliabilitasnya rendah 
  • Tester harus memiliki keterampilan yang khusus untuk dapat menggunakan tes ini dalam kaitannya dengan ketepatan melakukan diagnosa.

Jenis-jenis Tes Kepribadian Psikotest

Psikotes merupakan sebuah tes yang dirancang untuk mengetahui dan memahami karakter psikologi seseorang yang biasanya dalam rangka penerimaan pegawai di perusahaan BUMN, BUMD, Calon Pegawai Negeri SIpil (CPNS) maupun penerimaan pegawai swasta.
Secara garis besar Psikotest dibedakan menurut jenis test kepribadian yaitu:
1. Test kepribadian grafis adalah sebuah test yang menilai kepribadian seseorang berdasarkan gambar yang dibuatnya. Test kepribadian grafis meliputi : Test Wartegg, Test DAP (Draw A Person), Test Baum Tree dan Test HTP (House Tree Person).
2. Tes kepribadian kuesioner adalah sebuah tes yang menilai kepribadian seseorang berdasarkan jawaban-jawaban yang dipilihnya terhadap sejumlah pertanyaan yang diajukan (kuesioner). Tes kepribadian kuesioner meliputi : Tes Efektifitas Diri, Tes Enneagram, Tes EPPS, Tes MBTI, Tes Ketelitian, Tes MAPP, Tes Koran Pauli, Tes Skala Kematangan (TSK), Tes Kerjasama dan Tes Potensi Sukses.
Adapun beberapa jenis tes psikotest dan tujuannya :
1. Test Kepribadian Baum (Tree Test), bertujuan untuk menilai karakter dan kepribadian seseorang dengan cara menganalisa gambar pohon yang dibuat oleh peserta tes
2. Test Kepribadian DAP (Menggambar Orang), bertujuan untuk menilai karakter dan kepribadian seseorang dengan cara menganalisa gambar orang yang dibuat oleh peserta test.
3. Test Kepribadian Efektifitas Diri, bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif (cepat&tepat) seseorang itu dalam melaksanakan tugas dan dalam menyelesaikan berbagai situasi sulit.
4. Test Kepribadian Enneagram Personality, bertujuan untuk mengetahui tipe kepribadian seseorang yang dibagi menjadi 9 jenis tipe, dengan cara menyuguhkan sejumlah pertanyaan tertentu.
5. Test Kepribadian EPPS, bertujuan untuk mengetahui tipe-tipe motivasi, kebutuhan dan kesukaan pribadi seseorang dengan cara menyuguhkan sejumlah pertanyaan tertentu
6. Tes Kepribadian HTP (House Tree Person), bertujuan untuk menilai karakter dan kepribadian seseorang dengan cara menganalisa gambar rumah, gambar pohon dan gambar orang yang dibuat oleh peserta test.
7. Test Kepribadian MBTI, bertujuan untuk mengetahui tipe kepribadian seseorang dalam lingkungannya dengan menyuguhkan sejumlah pertanyaan tertentu.
8. Test Kepribadian Ketelitian, bertujuan untuk mengukur tingkat kecermatan atau ketelitian seseorang dalam mengolah data yang berupa angka, kata, atau kombinasi keduanya.
9. Test Kepribadian MAPP, bertujuan untuk mengukur pilihan kesukaan seseorang dalam berbagai hal terutama yang berkaitan erat dengan pekerjaan atau dunia kerja profesional.
10. Tes Kepribadian Pauli Kraepplin, bertujuan untuk mengukur karakter seseorang pada beberapa aspek tertentu, yaitu aspek keuletan (daya tahan), aspek kemauan atau kehendak individu, aspek emosi, aspek penyesuaian diri, dan aspek stabilitas diri dengan cara memintanya melakukan penghitungan angka-angka dalam deret yang panjang.
11. Test Kepribadian Skala Kematangan, bertujuan untuk mengukur tingkat kedewasaan (kematangan sikap) seseorang dalam bertindak terhadap situasi tertentu.
12. Test Kepribadian Teamwork Test adalah tes yang bertujuan mengukur kemampuan seseorang untuk bekerja dalam sebuah tim yang solid untuk mencapai tujuan bersama. 
13. Tes Kepribadian Kecenderungan Sukses, bertujuan untuk mendeteksi kecenderungan seseorang untuk menjadi orang sukses berdasarkan faktor-faktor tertentu yang ada pada dirinya.
14. Tes Kepribadian WARTEGG, bertujuan untuk mengeksplorasi (meneliti karakter kepribadian seseorang) terutama dalam hal emosi, imajinasi, dinamisme, kontrol dan reality function, yang dimiliki oleh seseorang berdasarkan 8 macam gambar yang dibuatnya.
Psikotest tidak hanya dilakukan untuk calon karyawan, tapi juga untuk calon mahasiswa bahkan di beberapa sekolah lanjutan atas juga sudah diberlakukan psikotest untuk hal-hal tertentu. Dengan latihan-latihan contoh soal psikotes, diharapkan bisa membantu banyak orang untuk mempersiapkan diri lebih baik lagi


1 komentar:


  1. Tes Proyeksi

    Time-----------------------------------------------------------------------
    Past---------->Individu--------->Future
    Time-----------------------------------------------------------------------

    # Tes Proyeksi bagus jika dilakukan perindividual dan tes proyeksi pun memang didesain untuk Tes Individu
    # Dalam Tes Proyeksi Menggambarkan/ membahas sisi gelap pada diri anda, tetapi tergantung konteks penilaiannya.

    BalasHapus